Lpkapnews.com – Nasional
 I Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan Surat Keputusan tentang izin operasional Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) yang berpusat di Jl. Bireuen Takengon, Meunasah Capa, Kota Juang, Bireuen, Aceh.

Berdirinya kampus UMMAH ini merupakan penggabungan dari empat perguruan tinggi swasta di Aceh yaitu Akper Muhammadiyah Bireuen, STIKIP Muhammadiyah Takengon, STIKes Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh, dan STIP Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengucap rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, baik unsur pemerintah, internal persyarikatan Muhammadiyah maupun masyarakat Bireuen dalam berdirinya kampus UMMAH ini. Bersamaan dengan itu, hadirnya UMMAH menambah jumlah perguruan tinggi yang di bawah naungan Muhammadiyah dengan total 167 di seluruh Indonesia—satu di antaranya di Malaysia.

“Atasnama Pimpinan Pusat Muhammadiyah kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemendikbudristek, kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, dan kepada masyarakat Bireuen secara umum yang telah memberikan dukungan dan kerjasama lahirnya kampus UMMAH ini,” sambut Haedar dalam acara Launching Peresmian UMMAH pada Selasa (05/04).

Dengan dilaunchingnya kampus UMMAH ini menandai sebuah tonggak baru dakwah Muhammadiyah di kabupaten Bireuen. Kehadirannya akan membawa misi mencerdaskan kehidupan bangsa. Objek yang dicerdaskan bukan hanya manusianya, tetapi keseluruhan bidang kehidupan seperti menyangkut akal budi, perilaku, dan lingkungan umat dan bangsa.

“Kehadiran UMMAH ini, kami ingin bersama masyarakat Aceh mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha ini perjuangan yang panjang, tak berkesudahan, dan pelaksanaannya tidak bisa dilakukan satu pihak saja melainkan kerjasama dengan pemerintah bahkan antar organisasi,” terang Haedar.

Selain mencerdaskan kehidupan bangsa, kehadiran UMMAH ini juga akan diproyeksikan untuk menyemai nilai-nilai akhlak mulia dan menciptakan kondisi yang rahmat bagi semesta alam. Karenanya, Muhammadiyah akan mengedepankan musyawarah dan ukhuwah dalam segala situasi dan keadaan.

“Kehadiran Muhammadiyah bukan untuk Muhammadiyah, tetapi untuk semua golongan termasuk kaum muslimin dan masyarakat Aceh sebagai bagian integral kekuatan nasional bangsa Indonesia,” ujar Haedar.

 

SUMBER DAN JUDUL ARTIKEL : https://muhammadiyah.or.id/universitas-muhammadiyah-mahakarya-aceh-resmi-berdiri/